AHLUSUNNAH WAL JAMA’AH
AHAD 26 RAJAB 1427 / 20 AGUSTUS 2006
Segala puji hanya milik Allah SWT yang tiada syarikat bagiNya, yang satu tiada duanya, yang tidak beranak dan tidak diperanakan, Maha suci dari lawan dan tandingan. Sholawat dan salam semoga tercurah pada junjungan kita Nabi yang terpilih Rosulullah saw yang diutus untuk semua umat, yang tiada nabi setelahnya, dan pembawa rohmat untuk seluruh ‘alam. Rahmat dan keberkahan semoga sampai kepada keluarga Nabi dan para sohabatnya.
Saudaraku jam’an marhuuman…
Mempelajari aqidah berarti mempelajari ilmu Tauhid yaitu ilmu untuk mengetahui tentang apa yang wajib, dan apa yang mustahil serta apa yang jaiz pada haq Allah SWT dan haq para rosulNya sholawat dan salam atas mereka.
Saudaraku…
Setiap muslim wajib mempelajari dan memahami ilmu tauhid walaupun hanya sampai pada tauhid ijmaly saja sebagai fardu ‘ain, yaitu mengaku dan meng’itiqadkan dengan kuat dalam hatinya bahwa :
- Kami rido mengaku bahwa Allah sebagai Robb (Tuhan yang menciptakan diri kami, yang menghidupkan dan mematikan kami, yang menjamin rizqi dan hidup kami, pelindung kami, serta yang menetukan segala-galanya bagi kami)
- Kami rido mengaku bahwa Islam sebagai agama kami yaitu agama dan nikmat Allah yang disempurnakan dan di ridoiNya.
- Kami rido mengaku bahwa Nabi Muhammad saw sebagai Nabi dan Rosul Allah yang wajib diikuti.
- Kami rido mengaku bahwa al-Qur’an sebagai imam kami yang harus diterima isinya dan di amalkan dalam semua cara hidup
- Kami rido mengaku bahwa Ka’bah sebagai kiblat
- Kami rido mengaku bahwa orang-orang mukmin sebagai saudara kami
- Kami membersihkan diri dari semua agama yang bertentangan dengan agama Islam
- Kami beriman terhadap semua kitab yang diturunkan Allah
- Kami beriman terhadap para rosul yang di utus Allah
- Kami beriman kepada Malaikat Allah
- Kami beriman terhadap taqdir ketentuan Allah yang baik dan yang buruk
- Kami beriman terhadap hari akhir
- Kami beriman bahwa semua yang di bawa oleh Rosulullah adalah dari Allah
Siapa tidak mempelajarinya dosa hukumnya menurut syara’, sekalipun dia mengaku beriman dan benar imannya, karena seseorang yang imannya hanya ikut-ikutan saja tanpa dalil atau hanya taqlid, imannya sangatlah rawan dan mudah rusak hanya karena cobaan yang sangat ringan dan bisa terancam su’ul khotimah (mati tidak membawa iman islam) na’udzubillahi min dzalik
Saudaraku…
Di zaman sekarang sebagian besar umat Islam tidak lagi mempelajari ilmu Tauhid atau ushuluddin oleh karenanya banyak diantara mereka tidak memahaminya bahkan sangat asing terhadap tauhid. Lebih bahaya lagi mereka menganggap tidak perlu lagi terhadap ilmu ini, sementara mempelajari ilmu yang bisa mendapatkan keuntungan duniawi menurut mereka sangatlah penting dicari sekalipun dengan susah payah, dengan waktu yang lama bertahun-tahun, bahkan dengan jarak yang jauh sekalipun dan harus keluar modal uang yang banyak.
Mereka tidak sadar bahwa diri sudah masuk kedalam hubbud dunia, mengejar dan memilih kesibukan serta kesenangan duniawi di atas akherat, mereka sudah berbuat salah sambil tidak sadar, dan sudah tersesat jalan begitu jauh sehingga susah untuk kembali. Allah SWT berfirman :
بل تؤثرون الحياة الدنيا والاخرة خير و ابقى
“Bahkan mereka memilih kehidupan duniawi, padahal akherat lebih baik dan lebih kekal” )QS. AL A’LAA 16-17 )
Dan Rosulullah bersabda:
حب الدنيا رئس كل ختيئاة
Cinta dunia pangkal dari segala kesalahan
Sedangkan Yahudi dengan segala cara dan tidak mengenal bosan berusaha terus selama berabad-abad untuk merusak dan menghancurkan agama Allah dan kaum muslimin dalam semua sisi kehidupan, dari mulai makanan dan cara makan, minuman dan cara minum, model pakaian, musik dan hiburan, gaya hidup, perdagangan, ekonomi, politik, dan lain-lain.
و لن ترضى عنك اليهود و لا النصارى حتى تتنع ملتهم قل ان هدى الله هو الهدى و لئن اتبعت اهواءهم بعد الذى جا ءك من العلم ما لك من الله من ولى و لا نصير
Orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rido kepadamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.(QS AL BAQARAH 120)
Karena keadaannya demikian maka terjadilah kemerosotan aqidah di kalangan umat Islam, mereka mengaku sebagai muslim tetapi tidak memahami prinsip dasar Islam sebagai agamanya, sehingga keyakinannya kepada Allah semakin lemah, lebih percaya dan yakin kepada janji manusia daripada janji Allah, mengejar apa yang ada di tangan manusia sambil meninggalkan apa yang di tangan Allah, nafsunya yang selalu dibela sambil melepaskan diri untuk membela agama Allah dan membela haq-haq Allah, maka mereka mudah tertipu oleh syetan dan mudah dikalahkan oleh lawan yaitu musuh-musuh Allah yang tidak suka terhadap agamaNya, yang senantiasa ingin menghancurkan agama Islam dan umat Islam, tapi mereka tidak sadar bahwa mereka sudah di hadang oleh musuh yang sedang menghancurkannya, bahkan sudah tunduk bertekuk lutut di hadapan musuh.
Saudaraku jam’an marhuuman…
Dasar kekuatan umat Islam berada dalam kekuatan aqidahnya, kemenangan dan kesuksesan yang diraih oleh para mujahid sebelum kita sejak zaman Rosululloh saw, zaman para shohabat sampai pada masa kejayaan umat Islam yang dipimpin oleh para ulama solihin didorong oleh kekuatan dan kemurnian aqidah Islam yang mereka miliki. Sejarah telah membuktikan bahwa kemenangan umat Islam dahulu karena kuatnya aqidah mereka, dan kekalahannya disebabkan lemahnya aqidah mereka.
Kenapa begitu besar pengaruhnya aqidah itu…..?
Jawabannya tentu saja karena keikhlasan seseorang tergantung ma’rifatnya kepada Allah Ta’ala dan ma’rifat seseorang kepadaNya sesuai dengan pemahaman aqidah yang dia dimiliki, seseorang tidak mungkin ikhlash kalau hatinya tidak kenal dengan Allah, sedangkan orang yang tidak ikhlash tidak akan sukses.
Yang menjadi masalah besar sekarang ini disamping kebodohan umat terhadap aqidah Islam, yaitu adanya fitnah dimana umat Islam di buat bingung dengan adanya sekte-sekte aqidah yang begitu banyak, seperti sabda Nabi saw dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh al-Imam Thabroni yang maksudnya :
والذى نفس محمد بيده لتفترق امتى علا ثلاث و سبعين فرقة فواحدة فى الجنة و ثنتان و سبعون فى النار قيل : من هم يا رسول الله ؟ قال : اهل السنة و الجماعة ( رواه الطبرانى )
“Demi Tuhan yang memegang jiwa Muhammad, akan berfirqoh umatku sebanyak 73 firqoh, yang satu masuk surga dan yang lain masuk neraka, bertanya para shohabat, siapakah firqoh yang tidak masuk neraka itu ya Rosulllah? Rosulullah menjawab: Ahlusunnah wal jama’ah”. (H.R. IMAM THABRANI )
Dalam kitab yang berjudul “I’ITIQAD AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH” yang dikarang oleh K.H.Sirajuddin Abbas, dicetak pada tahun 1971 beliau menerangkan firqoh yang tujuh puluh dua itu sebagai berikut :
- Kaum Syi’ah………………………………………22 aliran
- Kaum Khawarij……………………………………20 aliran
- Kaum Mu’tazilah………………………………….20 aliran
- Kaum Murjiah…………………………………….. 5 aliran
- Kaum Najariah……………………………………. 3 aliran
- Kaum Jabariah…………………………………. .. 1 aliran
- Kaum Musyabihah……………………………...... 1 aliran
Sehingga jumlahnya mencapai 72 aliran atau firqoh.
Banyaknya firqoh itu mengakibatkan umat Islam susah atau bingung harus memilih yang mana diantara sekte-sekte yang ada itu sebagai aqidah yang benar, yang diridoi oleh Allah dan yang menjamin keselamatan diri untuk meraih kebahagiaan dunia akherat.
Dari masing-masing firqoh semua punya anggapan bahwa dirinya benar dan paling benar bahkan cenderung menyalahkan firqoh yang lain, sehingga terjadi perpecahan, bentrokan malah hingga peperangan.
Susana seperti ini membuat umat Islam semakin lemah sampai akhirnya dikuasai dan dijajah oleh musuh.
Kondisi demikianlah yang sangat di takutkan dan di khawatirkan oleh Rosulullah dan para ulama pembawa amanah Allah SWT.
Untuk meraih kembali kemenangan dan kejayaan kaum muslimin selain kembali kepada aqidah yang benar, mereka juga harus mau bersatu dan harus mau berjamaah, karena kekuatan muslimin berada dalam jama’ah seperti sabda Nabi saw
الجماعة رحمة والفرقة عذاب
“Jama’ah itu rohmat dan perpecahan adalah adzab”
Aqidah dan cara hidup berjama’ah tidak boleh dipisahkan karena keduanya merupakan dua kekuatan umat Islam yang utama. Kemenangan dan kesuksesan Rosulullah bersama para sohabat karena hidup berjama’ah.
Saudaraku Jam’an Marhuuman,..
Melihat kenyataan seperti ini maka JAM’AN MARHUUMAN INDONESIA tampil ke depan dengan maksud mempersatukan umat Islam dan menuntun mereka bersama-sama untuk meraih kembali kejayaan umat Islam seperti yang dicontohkan oleh ulama’ salafu solihin dengan semangat Islam diatas landasakan aqidah yang benar yaitu aqidah yang di ajarkan oleh Rosulullah saw dan al-Khulafaur rosyidin yang mendapat petunjuk dan di atas ajaran empat mazhab (Hanafi, Maliki, Syafi’I dan Hambali).
Melalui JAM’AN MARHUUMAN umat akan meraih kesejahteraan pendidikan, kesehatan, sosial dan kesehatan. Insya Allah….
Kenapa kita harus memilih aqidah ahlusunnah wal jama’ah?
Tentunya karena kita ingin memegang aqidah yang benar dan dengannya kita meraih kebahagiaan dunia dan akherat, ini adalah berdasarkan petunjuk hadits Nabi saw sebagai berikut :
1. فانه من يعش منكم من بعدى فسيرى اختلافا كثيرا فعليكم بسنتى و سنة الخلفاء المهديين الراشدين تمسكوابها و عضوا عليها بالنوا جذ ( رواه ابو داود )
Maka barang siapa yang hidup (lama) di antaramu pasti ia akan melihat perselisihan (faham) yang banyak, maka pada sat itu peganglah olehmu sunnahku dan sunnah khulafaurosyidin yang diberi hidayah. Peganglah itu dan gigitlah dengan gerahammu. ( HR. IMAM ABU DAWUD )
2. ان بنى اسرائيل تفرقت على ثنتين و سبعين ملة و تفترق امتى على ثلاث و سبعين ملة كلهم فالنارالا ملة واحدة قالوا : و من هى يا رسول الله؟ قال ما انا عليه و اصحابى ( رواه الترمذى )
Sesungguhnya Bani Isroil telah berfirqoh sebanyak 72 firqoh dan akan berfirqoh umatku sebanyak 73 firqoh, semua masuk neraka kecuali satu. Sohabat yang mendengar ucapan ini bertanya “siapakah yang satu itu ya Rosulullah?” Rosul menjawab “ yang satu itu adalah orang yang beri’tiqad seperti ‘itiqadku dan seperti ‘itiqad sohabat-sohabatku. ( HR. IMAM TURMUZI )
Kalau kita menyimak dua hadits di atas maka kita dapat menyimpulkan bahwa istilah AHLUSUNNAH WAL JAMA’AH bukan istilah baru, apa lagi di katakan tidak ada atau tidak di kenal menurut orang yang tidak setuju terhadap adanya isitilah tersebut.
Dikenalnya istilah AHLUSUNNAH WAL JAMA’AH oleh masyarakat luas sejak akhir abad III Hijriah dipimpin oleh dua orang ulama besar dalam bidang usuluddin yaitu “Syaikh Abu Hasan Ali al-Asy’ary” lahir di Basyrah Irak pada tahun 260 H, yakni 55 tahun setelah wafat al-Imam Syafi’i dan di Basyrah juga pada tahun 324 H, dalam usia 64 tahun. Dan satu lagi “Syaikh Abu Mansur al-Maturidy”.
Dari dua tokoh ulama ahli usuluddin inilah istilah AHLUSUNNAH WAL JAMA’AH lebih banyak di dengar dan di kenal oleh masyarakat muslimin, dimana saat itu umat islam dalam keadaan kacau tentang pemahaman aqidahnya karena terlalu banyaknya faham atau sekte aqidah saat itu, terutama yang yang sangat dominan saat itu adalah faham mu’tazilah yang sangat menyesatkan kerena pemikirannya, maka saat itulah dua ulama tadi berijtihad dan mencari dalil-dalil untuk mengembalikan umat Islam kepada aqidah yang benar yaitu aqidah yang di pegang oleh Rosulullah dan para sohabat yang diberi petunjuk.
HIMBAUAN
Saudaraku...
Akhirnya marilah kita bersama-sama kembali mempelajari ilmu Tauhid, kemudian memperkuat keyakinan kita dengan mengamalkan kitabullah Al-Qur’an dan Sunnah Nabi SAW dengan bimbingan ulama-ulama salafus sholihin yang telah menyusun landasan-landasan ilmu sehingga mempermudah kita dalam mempelajarinya dan membentengi kita dari pengaruh firqoh-firqoh yang menyesatkan.
Semoga Allah SWT memberi kekuatan iman islam kepada kita dan keyakinan yang benar.
اللهم ارزقنا ايمانا قويا و يقينا صادقا واعتقادا جازما
Amin..Yaa Robbal ‘aalamiin.
